Khansa memicingkan kedua matanya. Berusaha memahami apa maksud sms yang baru saja ia baca. Setelah selesai membaca, ia baru tahu siapa pengirim sms misterius tersebut. Si pengirim sms itu tak lain ialah masinis tampan yang baru saja meminta nomor handphonnya. Kurang lebih isinya begini
"aku (si masinis tampan) ingin serius denganmu (khansa)".
Apa? Serius??? Serius dalam hal apa nih ? Baru saja Khansa berkenalan dengannya, itupun sebatas bertukar nomor handphone tanpa mengenalkan identitas masing-masing. Seketika perasaannya campur aduk. Antara percaya dan tidak percaya. Deg-degan, geli, seneng. Lalu Khansa menoleh ke belakang, untuk memastikan si masinis masih di tempat tadi saat bertemu. Ya, ternyata si masinis berada tak jauh di belakangnya dan sedang berbincang dengan seorang perempuan. Perempuan cantik, kulit putih mulus, hmmm rambut panjang tergerai, siapa dia ya?. seketika Khansa menarik pandangannya ke depan, mengahadap ke seorang bapak petugas stasiun untuk membeli tiket. Lama bercakapa-cakap, tapi hasilnya nihil. Pak petugas stasiun malah menyuruh Khansa balik ke loket pembelian tiket. Katanya sih kalo beli tiket ya di sana. hhh kepriwe sih, kok aku kaya bola ping-pong gini, lempar sana-lempar sini. gerutu Khansa. Untuk kali ini kesabarannya belum habis. Sebelum balik kanan melangkah ke loket tiket, ia sempat menanyakan nama masinis, dan ternyata namanya adalah Nambe. Terdengar aneh memang.
bersambung....
Yaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh kok bersambungnya pas lagi bikin penasaran gini, sih? O_o
BalasHapusLanjut lanjuuuuuuut~~~
Pengin liat apa yang Khansa lakukan ke Mas Nambe :P
nggak bermaksud memotong cerita,,,,
BalasHapustapi,,, lampu merah nyala pas nulis,,, >.<
aliasss bu nt u
Ga mau tahu, pokoknya lanjut, lanjut, lanjuuuuuut~
BalasHapus#dibuang