Dengan mendinamisasi perpustakaan itu memiliki arti bahwa perpustakaan tersebut statis --
Sejak itu, telinga saya jadi sensi dengan kata dinamisasi. Hari Sabtu, 18 Juni 2011, saya mengikuti training akbar di fakultas peternakan Undip dan entah berapa kali pembicara sholehah mengucapkan kata dinamis atau dinamisasi. Begitu juga dihari berikutnya, Minggu, 19 Juni 2011, dimateri ketempat yang mengulas profil mentoring ideal, tema sudah berganti, teapi masih saja pembicara sholeh melontarkan kata dinamis.
Kenapa saya sensi ?
Sebuah perpustakaan yang mengalami proses dinamisasi, sepaham saya sih berarti perpustakaan tersebut mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Semua komponen dalam perpustakaan mulai dari pustakawan hingga layanan perpustakaan bergerak menyesuaikan kondisi masyarakat. Tetapi, mengapa dengan dinamisasi perpustakaan malah menjadikan perpustakaan itu statis?
Sungguh, pernyataan tersebut mebuat saya menjadi berpikir lebiiiiiiiiiiiiiih keras!!!
Lalu..........
Saya tidak menikmati tugas pembuatan buku ini,, Astagfirullah..
Keinginanku benar-benar sudah membara.
Adalah inginku segera menutup episode dinamisasi.
Sabar Nur, sabar...
BalasHapusKalo buku ini sukses, mungkin aja kamu pengin bikin skripsi tentang "Perpustakaan yang Dinamis", ya nggak? XD
#kabur
Stuju... v(^^)v
BalasHapuspipi....
BalasHapusolalaa sepertinya kalo perpus dinamis si gapapa,,, tapi kalo dinam,,,,, TIDAk... :B
Lintang sayang,, wii apanya yang setuju ukh?
spakat sama pipi.. hehee :D
BalasHapus