Jumat, 24 Februari 2012

Maka Bersyukurlah

Maka bersyukurlah, dikala rasa kantuk itu mulai hinggap disela-sela waktu malam kita. Maka bersyukurlah, dikala rasa kantuk itu mulai meredupkan kedua mata atas lembaran-lembaran kerjaberserak di meja. Maka bersyukurlah, tibalah saatnya rasa kantuk itu tiba seketika engkau terlelap dalam tidur malam. Sekali lagi maka bersyukurlah teman, saat kau bisa mengucek mata, menguap, lalu membaringkan badan di ranjang empukmu. Dan dengan begitu, esok paginya engkau bisa menyapa pagi dengan senyum semangat dan bergegas memulai aktivitas.
Namun dengarlah cerita sedih kawan kita ini. Untuk menanti datangnya rasa kantuk ia harus menunggu lelah hingga dua jam. Bahkan hingga waktu subuh. Bayangkan ! Ia resah saat raganya mulai mapan di atas ranjang. Lampu kamar sudah ia matikan. Posisi tidur yang enakpun sudah ia atur. Dulu ia pernah mendengarkan keluh temannya, jika si X itu bisa mapan tidur sekitar pukul tiga pagi. Ya sebenarnya sih mata si X sudah mengantuk tapi tetep aja kalau dipaksain tidur malah nggak bisa. Dan akhirnya pagi hari si X menjadi kacau ! Ia bangun kesiangan. Payah kan jadinya..
Dengan kejdian itu, teman kita bisa menghargai satu nikmat yang biasa kita lewatkan, yaitu nikmat rasa kantuk. Ternyata tanpa rasa kantuk, manusia nggak bisa mapan tidur. Tanpa rasa kantuk keesokan paginya akan kacau. Tanpa rasa kantuk manusia nggak bisa istirahat. Maka bersyukurlah.



27 Januari 2010 pukul 22:48 :

alhamdulillah
Alloh masih berkenan meniupkan rasa kantuk
membiarkan dua bola mata dan otakku yang penuh memori sejenak rehat
rasa syukur yang sederhana ini terkadang lalai

1 komentar: